"Pendidikan Era New Normal, Guru Sudah Siapkah??
![]() |
Nanti Kita Cerita Tentang Pendidikan Negeri Ini
"Pendidikan Era New Normal, Guru Sudah Siapkah??
|
Pemateri : Asfin Herminda Ratnaningsih, S.Pd
Radita Oktiwati, S.Pd
Evania Istiqomah, S.Pd
Tanggal : 22 Maret 2020
Sistem
pendidikan dituntut adaptasi di masa pandemi Covid-19. Tenaga pendidik atau
guru dipaksa menjalankan metode pembelajaran baru sesuai New Normal. Kalau dulu
datang ke kelas, guru menjelaskan materi yang ada dan tinggal dibahas. Hari ini
guru mengalami perubahan peran yang memerlukan sikap dan upaya baru dalam
menjalankan metode pembelajaran. Guru saat ini tidak hanya belajar bagaimana
mengajar, tetapi terdapat tugas baru yang menjadikan guru sebagai wadah,
fasilitas bahkan pelatih bagi para siswa.
Peran
guru sudah tidak bisa lagi untuk menilai kualitas siswa berdasarkan satu kelas,
melainkan penilaian harus diperhatikan mulai satu persatu peserta didik. Untuk
guru menggali potensi siswa, termasuk potensi terhadap teknologi. Tujuannya, mendorong siswa
lebih fleksibilitas untuk bisa melihat kondisi di lapangan, industri bahkan di
lapangan. Maka penting untuk menanamkan kesadaran belajar tidak hanya untuk
siswa, tetapi seluruhnya. Termasuk guru, karena banyaknya tekanan digital yang
harus dipahami.
Oleh
sebab itu, proses pendidikan harus lebih banyak memberikan praktek-praktek
kepada para siswa secara langsung dan menilai secara kompetensi berpatokan
kepada nilai. Selain dituntut adaptasi dalam kegiatan mengajar guru juga harus
mampu menguasai teknologi. Dengan berbagai perubahan yang ada dalam ranah
praktik kesiapan guru merupakan hal yang perlu diperhatikan. Apakah pemerintah
sudah mewadahi dan memfasilitasi guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar. Berikut hasil diskusinya:
Pertanyaan ke 1 : Bagaiamana
pendapat para guru, apakah pembelajaran lebih mudah daring atau tatap muka?
1. Dita
: langsung tatap muka bersama siswa
2. Asfin:
langsung kalau ABK ada praktik, kalau menggunakan video tak semua anak atau
orang tua paham. Dengan tatap muka, guru dapat secara langsung memantau
perkembangan anak.
Pertanyaan ke 2
: Bagaimana mengetahui peserta didik benar-benar belajar di rumah?
1. Asfin
: guru bekerja sama dengan orang tua, orang tua harus jujur dalam melaporkan
proses belajar peserta didik. Apakah peserta didik sudah mengerkajan tugas atau
belum.
2. Dita
: guru memberi batasan waktu dalam pengerjaan soal dan memberikan batasan waktu
pengerjaan kepada peserta didik yang orang tuanya bekerja/tidak di rumah
sepanjang waktu.
Pertanyaan ke 3
: Bagaimana cara mengajar daring jika peserta didik yang bertempat tinggal
terkendala sinyal?
1. Dita
: siswa diberi tugas dan disetorkan perminggu kepada guru.
Pertanyaan ke 4
: Bagaimana cara meningkatkan fokus belajar peserta didik selama pandemi?
1. Asfin
: seperti yang sudah dijelaskan tadi, adanya toleransi dalam pengumpulan tugas
bertujuan untuk mengontrol mood anak-anak yang sering berubah-ubah.
2. Dita
:pada saat pengumpulan tugas, orang tua peserta didik diminta melaporkan
waktu/jam peserta didik mengerjakan tugas dan berapa lama waktu yang dibutuhkan
peserta didik dalam mengerjakannya.
Pertanyaan ke 5
: Bagaimana cara agar peserta didik mendapatkan kesempatan pembelajaran yang
berkualitas?
1. Asfin
: guru melakukan croscek kepada peserta didik pada saat pengumpulan tugas di
sekolah. apakah mengerjakan tugas sendiri atau dibantu orang tua.
2. Dita
: guru meminta orang tua peserta didik untuk memvidiokan kegiatan peserta didik
pada saat pengerjaan tugas.
Pertanyaan ke 6
: Bagaimana cara guru menilai sikap peserta didik selama pembelajaran daring?
1. Asfin
: guru bertanya kepada orang tua, apakah anak suka membantu orang tua, melaksanakan
sholat, dan kegiatan bermanfaat lainnya,
2. Dita
: orang tua harus melaporkan kegiatan peserta didik kepada guru.