Meski dinyatakan
lulus 100%, nilai hasil UNBK SMK Kabupaten Bantul secara keseluruhan terendah
di seluruh DIY. Setelah menjadi yang terbaik di tahun
sebelumnya, tahun ini nilai rata rata Bantul jeblok. Sedangkan untuk
nilai UNBK SMA Bantul berada di
peringkat ketiga.
Kepala Balai
Pendidikan Menengah (Dikmen) Bantul Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
(Dikpora) DIY, Suhirman membenarkan bahwa hasil nilai UNBK SMK Bantul ada
diperingkat terbawah. Menurut Suhirman setelah mengevaluasi dari berbagai sisi,
anjloknya perolehan nilai UNBK SMK disebabkan oleh beberapa hal. Yang pertama,
minimnya pelaksanaan try out atau
latihan pelaksanaan ujian dikarenakan anggaran yang awalnya diambil dari
Kabupaten, berpindah kewenangan menjadi milik Provinsi.
Kedua, siswa masih canggung untuk menghadapi komputer karena di dalam komputer ada waktunya sehingga siswa secara mental terburu-buru dan menjadi tidak maksimal dalam mengerjakan soal ujian. Ketiga, kebijakan bahwa UNBK tidak menjadi satu-satunya faktor penentu kelulusan menjadikan banyak siswa yang kurang bersungguh-sungguh untuk belajar.
Kedua, siswa masih canggung untuk menghadapi komputer karena di dalam komputer ada waktunya sehingga siswa secara mental terburu-buru dan menjadi tidak maksimal dalam mengerjakan soal ujian. Ketiga, kebijakan bahwa UNBK tidak menjadi satu-satunya faktor penentu kelulusan menjadikan banyak siswa yang kurang bersungguh-sungguh untuk belajar.
Mengatasi
permasalahan tersebut, para guru dan orang tua harus selalu memotivasi siswa
dan anaknya agar belajar dan mengerjakan soal ujian dengan maksimal. Walaupun
UNBK tidak berpengaruh pada kelulusan, tetapi dengan melihat hasil UNBK maka
keberhasilan pembelajaran bisa diketahui.